Tak Perlu Kau Sesali yang Sudah Berlalu
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu...
Bertemu lagi bersama tulisanku, masih di blog dan hati yang sama. Apa kabar kamu? Semoga sehat dan bahagia selalu yaaa...
Kebut... kebut... kebut... terussss... Artikel ini masih dalam rangka #BPN30DayChallenge2018 hari ke 23 (padahal saya menulis ini pada hari ke 27). Tema hari ini adalah Hal yang disesali saat ini. Okelah saya sedang kejar setoran artikel dalam tantangan ini. Cukup dulu sapaan saya, mari lanjutkan ke tulisan yang sesungguhnya.
Penyesalan selalu datang belakangan. Terkadang ketika kita bertindak atau mengambil keputusan membawa penyesalan pada akhirnya. Berpikir mengapa harus begini dan begitu hingga penimbulkan penyesalan yang panjang.
Tak ada manusia yang luput dari kesalahan. Begitu pula dengan sebuah penyesalan. Penyesalan biasanya datang dengan kekecewaan, kesedihan, dan keterpurukan yang amat dalam. Disertai dengan berbagai per-andai-andai-an. Andai saya memilih yang itu, pasti tidak begini jadinya. Andai saya memilihnya dulu, pasti tidak begini akhirnya. Andai dulu saya tidak seperti itu, maka saya tidak akan berakhir seperti ini. Dan masih sangat banyak ungkapan penyesalan yang sering diutarakan oleh banyak orang termasuk saya.
Dulu, seringkali saya memiliki penyesalan yang amat dalam seperti kata-kata berikut ini
"Kalau saya tau begini nilaiku, pasti sa akan belajar lebih baik."
"Kalau sa tau beginiji, mending sa nda usah datang."
"Kalau sa tau, sa nda mau pergi."
"Kalau sa tau, lebih baik sa nda kasih tau."
"Kalau sa tau akan se sesak ini, mending nda usah dilakukan."
"Kenapa sa begini sekali kah kasihan, padahal dulu ndaji."
Begitulah kira-kira beberapa kata penyesalan yang pernah terlontar dipikiranku. Kalimatnya agak sedikit klise, saya bingung bagaimana menjelaskan spesifiknya. Kalian berusaha mengerti sajalah.
Terkadang muncul pikiran semacam penyesalan tentang pencapaian saya saat ini. Apa yang disesalkan? Karena saya merasa belum mencapai apapun yang dapat dibanggakan hingga saat ini. Saya ingin sesuatu yang dapat dibanggakan. Tapi, saya sadar betul akan apa yang saya lakukan. Saya tidaklah pantas akan hal yang tidak begitu saya perjuangkan. Saya tidak pernah berjuang dengan sangat keras agar semuanya terwujud. Itulah beberapa hal yang mungkin dapat saya katakan sebuah penyesalan.
Meskipun memiliki beberapa penyesalan. Namun, saya memutuskan untuk berhenti menyesali apa yang sudah berlalu. Karena, sedalam apapun penyesalan itu, seluas apapun penyesalan itu. Sesering apapun dipikirkan, sesering apapun berandai-anda. Itu semua tidak akan pernah mengubah apa yang telah berlalu. Yang dapat saya lakukan adalah menerima kesalahan-kesalahan itu dan menjadikan pelajaran untuk lebih serius menata hidup ke depannya. Agar tak akan ada lagi yang perlu disesali nantinya.
Saya tidak bisa berkata tidak mungkin jika suatu saat saya akan menyesali sesuatu. Tapi, saya akan terus berusaha menjalankan semuanya dengan penuh keyakinan, kebahagiaan, dan tidak merumitkan yang sederhana. Sehingga kelak jika memang ada yang perlu disesali. Hal itu hanyalah sesaat tanpa sebuah penyesalan yang dalam. Menikmati hidup dengan sebaik mungkin. Setiap jalan yang dipilih, pasti akan membawa kepada sesuatu yang berarti pada akhirnya.
Demikianlah tulisanku ini, semoga kamu terhibur. Terima kasih telah membaca artikel ini hingga titik terakhir. Sampai jumpa pada postingan berikutnya.
Posting Komentar untuk "Tak Perlu Kau Sesali yang Sudah Berlalu"